Karena nganggur, aku putusin nulis ff ini.. ff yang ditulis gara-gara sebuah lagu yang sangat suka aku dengar, akhir-akhir ni aku suka banget dengar lagu-lagu ballad. Saking sukanya, aku suka terbawa-bawa kesana kemari /hayah!
Walaupun tulisan ini juga ga ada kaitannya sama lagu-lagu ballad itu, rasanya tangan ini gatel pingin nulis..(kenapa ga di garuk aja?). :p
Aku juga lagi suka banget sama AJ.. otak rasanya teracuni oleh si mas AJ!>,<
Rasanya pengin dancing-dancing shoes gitu.. berubung ga bisa, ya begini aja!
lagu yang membawaku sampek ke sini adalh: AJ- Dancing Shoes
SHINee- Please don’t go
AJ ft HS- Let it snow
n masi bnyk lg!
#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-
Aku benar-benar sulit untuk percaya! sulit bagiku mendengar apa yang baru saja dikatakannya..
Sadarkah ia atas apa yang telah ia lakukan pdaku?
Apa kesalahanku? Kenapa semuanya terjadi secara tiba-tiba?
Kenapa? kenapa ia harus menghancurkan semuanya disaat yang tidak tepat?
Namja bodoh! Bodoh! Aku benci padamu, B-E-N-C-I!
Hiks.. T.T
#~#~#~#~#~#
Aissh, noona! Kau di mana?
Kenapa kau tidak menungguku di tempat seharusnya kita bertemu?
Apa terlambat 10 menit saja sudah merubah pikiranmu untuk meninggalkanku?
Apa kau ingin membatalkan rencana kita?
Ah! Andwae! Aku telah menunggu hari ini sejak lama! Bahkan aku rela menunggu dan mencarimu selama 1 jam di sini!
Aigoo noona! Kau di mana? Bahkan kau tidak menjwab telponku!
Noona!! >.<
#~#~#~#~#~#
Author pov-
“Noona! Noona.. kau di mana?” teriak seorang namja di tengah-tengah taman. Ia tahu apa yang ia lakukan sangat memalukan, banyak orang memperhatikannya yang sedari tadi berteriak-teriak di taman. Tapi ia tak peduli karena ia sudah frustasi.
“Aissh, apa dia tidak datang?” gumam namja itu pada dirinya sendiri. Ia benar-benar bingung dan kesal karena tak kunjung bertemu dengan orang yang ia cari. Ia merasa ada yang salah, karena ini bukanlah hal biasa.
Namja itu kini duduk di bangku kelelahan setelah berkeliling taman, melihat setiap sudut taman yang mungkin saja ia bisa menemukan orang yang ia cari. Namun hasilnya nihil.
‘Apa dia masih di kampusnya?’ batin namja itu sambil melirik jam tangan warna ungunya yang menunjukkan pukul 15.00.
Segera ia meninggalkan taman dan pergi ke tempat yang ia tuju.
#~#~#~#~#~#
“Ah! Itu dia!” terlihat seorang yeoja berambut pendek sedang duduk di bangku sendirian.
Namja bernama GiKwang itu merasa amat lega, ia ingin segera menemui yeoja yang dipanggilnya noona itu. Entah kemana perginya rasa kesal tadi. Yang ada di pikirannya sekarang adalah hanya ingin segera menemuinya.
“Noona! Kenapa kau ada di sini? Bukankah..” kalimatnya terhenti begitu melihat yeoja di depannya sedang menangis terisak.
“Noona, kau.. kau kenapa?” tanya GiKwang kebingungan, melihat yeoja di depannya menangis tanpa ia tahu penyebabnya.
“Noona.. apa yang membuatmu jadi seperti ini?” tanya GiKwang lagi. Tetapi Yeoja itu hanya melihatnya sekilas dan kembali menangis. Membuat GiKwang jadi semakin bingung.
“Noona, uljima..” kata GiKwang akhirnya sambil menepuk bahu noonanya. Karena terlalu bingung dengan noonanya itu, GiKwang memilih untuk duduk di sebelahnya.
GiKwang menghela napas panjang sambil mengamati keadaan yeoja di sebelahnya yang tampak sangat berantakan. “Noona, kau bisa menberitahuku apa yang terjadi” kata GiKwang lagi. Namun tak ada respon dari yeoja itu.
“Dujun pabboya!” gumam yeoja itu disela tangisnya. Wajahnya tampak sangat kecewa. GiKwang yang mendengar perkataan noonanya yang samar-samar itu, menjadi kaget.